MAKALAH PERILAKU HIDUP BERSIH
(PHBS)
DALAM KELUARGA ATAU RUMAH TANGGA
Disusun
Oleh :
1. Agustin Krisdari M (121.0001 BP)
2. Angge Rizki Hartanto (121.0003 BP)
3. Anna
Barek (121.0003 BP)
4. Anna Marminingrum (121.0004 BP)
5. Astrin Nurmasari (121.0005 BP)
6. Ayu Zhafarina I.R (121.0006 BP)
7. Soeprihatin (121.0031 BP)
8. Fajar Nikmatul Ulfa (121.0036 BP)
Progsus B6
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Komunitas ini tepat pada waktunya. Adapun judul yang di bahas penulis pada makalah
ini adalah mengenai “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga”.
Makalah ini merupakan tugas kelompok. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing serta semua pihak yang ikut
membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis juga mohon kritik
dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Surabaya, April 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Hidup sehat adalah hal yang seharusnya diterapkan oleh setiap orang,
mengingat manfaat yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi
kerja, kesehatan dan kecerdasan anak sampai dengan keharmonisan keluarga.
Menciptakan hidup sehatpun sangatlah mudah serta murah, mengingat biaya yang
harus dikeluarkan untuk pengobatan apabila mengalami gangguan kesehatan cukup
mahal.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini memerlukan lingkungan yang bersih
dan sehat agar dapat memberikan kenyamanan hidup. Oleh karena itu, manusia
wajib peduli terhadap lingkungan dengan cara menjaga, memelihara dan
menciptakan lingkungan hidup yang baik.
Perilaku merupakan wujud tindakan seseorang berdasarkan pemahaman dan
kemauan terhadap sesuatu yang dihadapi. Sedangkan lingkungan hidup merupakan
wahana dimana mahluk dapat bertahan dan berkembang biak.
Untuk mewujudkan sebuah bangsa yang lebih sehat, masyarakat diajak
berkomitmen untuk melakukan hidup sehat melalui perilaku hidup bersih dan
sehat. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Sehingga keluarga dan masyarakat itu dapat menolong dirinya
sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat. Dengan demikian masyarakat
dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan
masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Rumah Tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan. Perilaku hidup yang
bersih dan sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada seluruh
anggota keluarga. Peranan keluarga dalam sebuah rumah memegang kunci utama
untuk meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini. Karena jika keluarga sehat,
akan membentuk masyarakat yang sehat pula. Untuk itu, Sehat harus diawali dari
dalam rumah sendiri.
Dengan menerapkannya terlebih dahulu di lingkungan rumah tangga, maka
otomatis akan lebih mudah menerapkan ke lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu
masyarakat. Karena kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari
yang tidak sehat menjadi perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di
rumah tangga. Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan
ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangakan oleh semua
pihak secara keseluruhan (totalitas)
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari diselesaikannya makalah ini adalah :
·
Menyelesaikan
dan melengkapi tugas mata kuliah Komunitas
·
Menambah
pengetahuan pembaca mengenai Prilaku Hidup Bersih dan Sehat khususnya di dalam
rumah tangga
·
Mengetahui
definisi dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
·
Mengetahui
tujuan dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
·
Mengetahui
manfaat dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
·
Mengetahui
sasaran dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
·
Mengetahui
indikator-indikator Prilaku Hidup Bersih
dan Sehat di Rumah Tangga
·
Mengetahui
persentasse pencapaian rumah tangga yang berPHBS di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga
Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat :
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan
kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).
Pengertian (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) PHBS di Rumah Tangga :
PHBS di
Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,
mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk
mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga,
meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan
ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes
RI, 2007).
PHBS
merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan
kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga,
artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk
memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan (Depkes RI, 2007).
2.2 Tujuan PHBS di Rumah Tangga
I Tujuan Umum :
Meningkatnya rumah tangga sehat di desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
II. Tujuan Khusus :
·
Meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS.
·
Berperan
aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
2.3 Manfaat PHBS di Rumah Tangga
Manfaat PHBS bagi rumah tangga :
·
Setiap rumah
tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit
·
Anak tumbuh
sehat dan cerdas
·
Produktivitas
kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah
tangga maka biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan,
pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
Manfaat PHBS bagi masyarakat :
·
Masyarakat
mampu mengupayakan lingkungan yang sehat
·
Masyarakat
mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan
·
Masyarakat
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
·
Masyarakat
mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,
tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa
dan lain-lain.
2.4
Sasaran PHBS di Rumah Tangga
Sasaran PHBS
di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu :
1. Pasangan Usia Subur
2. Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
3. Anak dan Remaja
4. Usia Lanjut
5. Pengasuh Anak
2.5
Indikator PHBS di Rumah Tangga
Pembinaan
PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat. Rumah
Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator
Gaya Hidup Sehat sebagai berikut :
Tujuh
Indikator PHBS di Rumah Tangga :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah
pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan
orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan
bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera
ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril
sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehata lainnya.
Apa tanda – tanda persalinan :
·
Ibu
mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat
·
Rahim terasa
kencang bila diraba terutama pada saat mulas
·
Keluar
lendir bercampur darah dari jalan lahir
·
Keluar
cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir
·
Merasa
seperti mau buang air besar
Bila ada salah satu
tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan adalah :
·
Segera
hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)
·
Tetap tenang
dan tidak bingung
·
Ketika
merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas melalui hidung dan mengeluarkan
melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit.
.Tanda bahaya persalinan :
·
Bayi tidak
lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
·
Keluar darah
dari jalan lahir sebeium melahirkan
·
Tali pusat
atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
·
Tidak kuat
mengejan
·
Mengalami
kejang-kejang
·
Air ketuban
keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
·
Air ketuban
keruh dan berbau
·
Setelah bayi
lahir, ari-ari tidak keluar
·
Gelisah atau
mengalami kesakitan yang hebat
2.
Bayi diberi ASI eksklusi
Adalah
bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI
adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar cukup dan
sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan
baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan
(kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap
penyakit
Apa saja keunggulan ASI :
·
Mengandung
zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta
kecerdasan.
·
Mengandung
zat kekebalan.
·
Melindungi
bayi dari alergi.
·
Aman dan
terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan
segar.
·
Tidak akan
pemah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan di
mana saja.
·
Membantu
memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.
Kapan dan bagaimana
ASI diberikan :
·
Sebelum
menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan mendapat dukungan dari
keluarga.
·
Bayi segera
diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit setelah melahirkan
untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan menghentikan pendarahan.
·
Teteki/susui
bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu berikan ASI sesuai
kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi, dan berikan ASI
dari kedua payudara secara bergantian.
·
Berikan
hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi berusia 6 bulan,
selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk makanan
lumat dan jumlah yang : sesuai dengan perkembangan umur bayi.
5.Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2
tahun. :
Bagaimana
cara menyusui yang benar :
·
Sebelum
menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua tangannya dengan menggunakan
air bersih dan sabun sampai bersih.
·
Lalu
bersihkan kedua puting susu dengan kapas yang telah direndam terlebih dahulu
dengan air hangat.
·
Waktu
menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring dengan santai, pikiran ibu
harus dalam keadaan tenang (tidak tegang).
·
Pegang bayi
pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.
·
Upayakan
badan bayi menghadap kepada badan ibu, rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau
bagian bawah payudara ibu.
·
Tempelkan
dagu bayi pada payudara ibu.
·
Jauhkan
hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu
bagian dalam.
·
Bayi disusui
secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai bayi
merasa kenyang.
·
Setelah
selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas yang
telah direndam air hangat.
·
Sebelum
ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar
dengan cara meletakkan bayi tegak lurus pada ibu dan perlahan-lahan diusap
belakangnya sampai bersendawa. Udara akan keluar dengan sendirinya.
Apa manfaat memberikan
ASI?
a)
Bagi Ibu:
1.
Menjalin
hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi
2.
Mengurangi
pendarahan setelah persalinan,
3.
Mempercepat
pemulihan kesehatan ibu.
4.
Menunda
kehamilan berikutnya.
5.
Mengurangi
risiko terkena kanker payudara.
6.
Lebih
praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat bayi membutuhkan
b)
Bagi bayi :
1.
Bayi lebih
sehat, lincah dan tidak cengeng
2.
Bayi tidak
sering sakit
c)
Bagi Keluarga :
1.
Praktis dan
tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula dan
perlengkapannya.
2.
Tidak perlu
waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula, misalnya merebus air dan
pencucian peralatan.
Bagaimana
cara menjaga mutu dan jumlah produksi ASI:
1.
Mengkonsumsi
makanan bergizi seimbang, banyak makan sayuran dan buah-buahan. Makan lebih
banyak dari biasanya.
2.
Banyak minum
air putih paling sedikit 8 gelas sehari.
3.
Cukup
istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1 -2 jam dan menjaga ketenangan
pikiran,
4.
Susui bayi
sesering mungkin dan kedua payudara kin dan kanan secara bergantian hingga bayi
tenang dan puas.
3. Penimbangan bayi dan balita
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap
bulan dan mengetahui apakah bayi dan balita berada pada kondisi gizi kurang
atau gizi buruk.
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1 bulan
sampai 5 tahun di Posyandu.
Manfaat penimbangan balita setiap bulan di
Posyandu :
1.
Untuk
mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
2.
Untuk
mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
3.
Untuk
mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan
berturut-turut tidak naik, balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah)
dan dicurigai Gizi buruk sehingga dapat segera dirujuk ke Puskesmas.
4.
Untuk
mengetahui kelengkapan Imunitasi.
5.
Untuk
mendapatkan penyuluhan gizi.
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun
Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan
air bersih dan sabun :
·
Air yang
tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit Bila
digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk
ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
·
Sabun dapat
membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman
masih tertinggal di tangan.
Manfaat mencuci tangan :
·
Membunuh
kuman penyakit yang ada di tangan.
·
Mencegah
penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus, kecacingan,
penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), flu burung atau Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS)
·
Tangan
menjadi bersih dan bebas dari kuman
5. Menggunakan air bersih
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,
membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya
haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.
6. Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa
atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan
kotoran dan air untuk membersihkannya.
Syarat jamban sehat :
·
Tidak
mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang
penampungan minimal 10 meter)
·
Tidak
berbau.
·
Kotoran
tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
·
Tidak
mencemari tanah disekitarnya.
·
Mudah
dibersihkan dan aman digunakan.
·
Dilengkapi
dinding dan atap pelindung.
·
Penerangan
dan ventilasi cukup.
·
Lantai kedap
air dan luas ruangan memadai.
·
Tersedia
air, sabun, dan alat pembersih.
Cara
memelihara jamban sehat :
·
Lantai
jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
·
Bersihkan
jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih.
·
Di dalam
jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
·
Tidak ada
serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran,
·
Tersedia
alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
·
Bila ada
kerusakan, segera diperbaiki.
7. Rumah bebas jentik
Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan
Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik nyamuk.
Yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik :
·
Lakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari
gigitan nyamuk).
·
PSN
merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular
berbagai penyakit seperti Denam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria,
Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-tempat perkembangbiakannya.
·
3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tatakan
kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum burung.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol, lubang
pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti ban
bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas
botol/gelas akua, plastik kresek,dll)
Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat
1)
Makan buah
dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi
sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat
penting, karena:
·
Mengandung vitamin
dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
·
Mengandung
serat yang tinggi.
2) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan
pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat
penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas
hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan
secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat
menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.
3) Tidak merokok dalam rumah
Setiap anggota keluarga tidak
boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu
batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya,
di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida
(CO).
·
Nikotin
menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.
·
Tar
menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
·
CO
menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel
tubuh akan mati.
sumber :
profil kesehatan Indonesia Tahun 2009
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di
Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat di desa kabupaten/kota
di seluruh Indonesia. Kegiatan PHBS ini sendiri memiliki manfaat baik bagi
rumah tangga itu sendiri maupun masyarakat. Sasaran dari kegiatan PHBS rumah
tangga ini adalah : Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui, Anak dan
Remaja, Usia Lanjut, Pengasuh Anak.
Rumah Tangga
Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah
Tangga yaitu meliputi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat.
Tujuh indikator PHBS :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
Tiga indikator gaya hidup
sehat :
1. Makan buah dan sayur setiap hari
2.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
3. Tidak
merokok di dalam rumah
3.2 Kritik dan Saran
Dalam penulisan makalah ini banyak
sekali terdapat kesalahan dan kelemahan. Baik isi makalah maupun tata bahasa
penulisan yang di buat oleh penulis. Oleh karena itu, penulisan mengharapkan
tanggapan dan koreksi yang membangun dari pembaca sehingga ke depannya makalah
yang di buat akan lebih baik pada masa yang akan datang.
sumber :
profil kesehatan Indonesia Tahun 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar